Twitter

WISATA SEJARAH (Kota Lama) KOTA SEMARANG

Author Sulastri - -
Home » WISATA SEJARAH (Kota Lama) KOTA SEMARANG


Salam Wisata;-) 
Yok wisata ke Kota Semarang, jangan lupa mampir ke Kota lama ya :-)


Little Netherland / Kota Lama di malam hari

Berwisata di Kota Semarang kurang lengkap rasanya kalau belum jalan-jalan di Kawasan Kota Lama. Kota Lama Semarang mulai dikembangkan sejak tahun 1677. Kawasan ini dulu merupakan pusat tata niaga Kota Semarang. Disebut sebagai Kota Lama karena di kawasan ini terdapat gedung-gedung yang telah berusia hampir 2 abad. Kawasan Kota Lama telah direvitalisasi dan dijadikan kawasan cagar budaya.

SEJARAH KOTA LAMA


Kota Lama adalah potongan sejarah, karena dari sinilah ibukota Jawa Tengah ini berasal. Semarang dan Kota Lama seperti dua sisi mata uang yang tak bisa dipisahkan begitu saja. Dan tentu saja ini menghadirkan keunikan tersendiri. Sebuah gradasi yang bisa dibilang jarang ada ketika dua generasi disatukan hingga menciptakan gradasi yang cantik sebenarnya.

Pada dasarnya area Kota Lama Semarang atau yang sering disebut Outstadtatau Little Netherland mencakup setiap daerah di mana gedung-gedung yang dibangun sejak zaman Belanda. Namun seiring berjalannya waktu istilah kota lama sendiri terpusat untuk daerah dari sungai Mberok hingga menuju daerah Terboyo.

Secara umum karakter bangunan di wilayah ini mengikuti bangunan-bangunan di benua Eropa sekitar tahun 1700-an. Hal ini bisa dilihat dari detail bangunan yang khas dan ornamen-ornamen yang identik dengan gaya Eropa. Seperti ukuran pintu dan jendela yang luar biasa besar, penggunaan kaca-kaca berwarna, bentuk atap yang unik, sampai adanya ruang bawah tanah. Hal ini tentunya bisa dibilang wajar karena faktanya wilayah ini dibangun saat Belanda datang. Tentunya mereka membawa sebuah konsep dari negara asal mereka untuk dibangun di Semarang yang nota benenya tempat baru bagi mereka. Tentunya mereka berusaha untuk membuat kawasan ini feels like home bagi komunitas mereka.

Dari segi tata kota, wilayah ini dibuat memusat dengan gereja Blenduk dan kantor-kantor pemerintahan sebagai pusatnya. Mengapa gereja? Karena pada saat itu pusat pemerintahan di Eropa adalah gereja dan gubernurnya. Gereja terlibat dalam pemerintahan dan demikian pula sebaliknya.

Bagaimanapun bentuknya dan apapun fungsinya saat ini, Kota Lama merupakan aset yang berharga bila dikemas dengan baik. Sebuah bentuk nyata sejarah Semarang dan sejarah Indonesia pada umumnya.

Kota lama semakin indah bila dikunjungi pada malam hari, berikut adalah beberapa tempat bangunan yang ada di kota lama yang patut anda kunjungi.

Stasiun Tawang
Stasiun Tawang yang terletak di Jalan Taman Tawang, dibangun oleh NIS (Nederlandsche Indische Spoorweg Maatscharij), yang diresmikan oleh Gubenur Jenderal Hindia Belanda bernama Baron Sloet Van De Beele. Stasiun ini menggantikan stasiun sebelumnya dibangun pada 16 Juni 1864 sampai dengan 10 Februari 1870 yang melayani jalur Semarang – Jogja – Solo. Arsitek gedung ini adalah JP De Bordes. Bangunan ini selesai dibangun pada bulan Mei 1914. Bangunan ini mempunyai gaya arsitektur yang Indische yang sesuai dengan kondisi daerah tropis. Sedangkan Polder air Tawang di bangun untuk menjadi pusat pembuangan air dari kawasan sekitarnya lalu di alirkan ke laut untuk mengurangi ROB. Polder Tawang ini sudah beberapa kali mengalami perbaikan karena kondisinya yang tidak nyaman dan berbau busuk. Namun saat ini, Polder Air Tawang sudah bagus dan menggagumkan untuk di kunjungi.

Polder Air Tawang
Disekitar Kawasan Polder terdapat pabrik rokok Praoe Lajar (Prau Layar) yang sudah lama beroperasi sampai sekarang. Pabrik rokok yang dibanguan jaman Hindia Belanda ini menempati sebuah gedung tua di Jalan Merak kawasan kota Lama. Pabrik rokok ini masih beroperasi hingga kini. 

Pabrik Rokok Prau Layar
Selanjutnya Anda dapat mengunjungi kawasan tengah Kota Lama yang berada di persimpangan perempatan Jalan Glatik, Jalan Garuda dan Jalan Jend Soeprapto.  Persimpangan ini cocok untuk berfoto ria dan mengabadikan tentang kota lama. Kondisinya yang bersih dan ramai sehingga aman leluasa untuk santai dan melakukan aktivitas lain lain. Ada taman dan tempat duduk di sekitar persimpangan tersebut, hanya berjalan kaki beberapa meter. Beberapa lampu menerangi setiap sudut jalan, nampak semakin indah dan menyenangkan. Beberapa kuliner tersedia seperti sego kucing (nasi bungkus), nasi goreng dan ikan bakar Cianjur serta beberapa menu lainya.
Persimpangan Kota Lama Kota Semarang
Selanjutnya Anda bisa melanjutkan berjalanan ke arah barat sekitar 10 meter, maka Anda akan menemukan bagunan kuno yang sampai hari ini masih digunakan yaitu gereja Blenduk. Bagunan ini juga salah satu icon kota semarang selain Masjid Agung Jawa Tengah, Tugu Muda dan Lawang Sewu. Bangunan ini berusia lebih dari 200 tahun dan masih kokoh berdiri. Masyarakat menamai dengan kata Blenduk karena dibagian atas ( menara)  dan sebuah kubah besar berbentuk setengah bola, orang jawa menyebutnya Mblenduk (mengembang ke atas). Bangunan ini mulai berdiri pada tahun 1753, digunakan untuk gereja Nederlandsche Indische Kerk. Gedung ini telah mengalami beberapa kali renovasi hingga nampak seperti saat ini. Perancang bangunan ini adalah De Wilder dan W. Westamas.
Gereja Blenduk


Nah gimana, tertarik mengunjungi kota lama?
Jika tertarik jangan berlama - lama, buruan berkunjung