Twitter

Archive for Oktober 2015


DANAU RAWA PENING
Rawa Pening merupakan sebuah danau yang terhampar luas hampir 2.670 hektar yang terletak di daerah Ambarawa, keberadaannya tepat diantara jalan Raya Semarang dan Salatiga. Pesona keindahan Rawa Pening dapat Anda nikmati baik ketika pagi maupun di sore hari. Loket yang dibuka pada pukul 8.30 sampai dengan 21.00 ini akan memberikan Anda kesempatan untuk dapat berlibur dengan sensasi yang berbeda apalagi jika Anda berniat untuk berekreasi bersama keluarga.
 
Pengunjung dapat menyewa perahu yang telah banyak disediakan di dermaga danau, berkeliling danau dengan menggunakan perahu merupakan satu-satunya cara untuk pengunjung dapat menikmati keindahan danau ini secara keseluruhan. Karena dengan begitu kalian dapat melihat banyaknya tumbuhan eceng gondok, serta menikmati kegagahan dan keindahan gunung-gunung disekitar Rawa Pening.
 
Perahu Wisata
Tidak hanya itu karena kalian juga memiliki kesempatan untuk dapat menyaksikan secara langsung kehidupan nelayan di Rawa Pening yang dapat menjadi objek foto yang menarik. Danau Rawa Pening memang memiliki daya pikat tersendiri bagi para fotografer atau yang memiliki hobi fotografi. Alasannya tentu saja karena pesonanya yang unik yang tidak dapat ditemukan di tempat-tempat wisata manapun, terutama menjelang sunrise dan sunset.
Tanaman Eceng Gondok Rawa Pening
Untuk mencapai Rawa Pening, jalur paling mudah yang dapat ditempuh yakni melalui lingkar selatan Ambarawa. Anda juga dapat menggunakan kendaraan pribadi ataupun angkutan umum. Jika dengan kendaraan pribadi, dari arah kota Semarang menuju Solo belok kearah kanan di pertigaan Ambarawa. Kemudian ambil arah jalur lingkar selatan. Di jalur ini nantinya Anda akan disuguhi pemandangan yang begitu indah berupa persawahan yang menghampar luas dengan latar belakang pemandangan gunung Merbabu dan Ungaran.
Rawa Pening Menjelang Matahari Terbit
 
Sunset Rawa Pening
Berada di Rawa Pening membuat siapapun menjadi betah dan enggan untuk kembali pulang, namun di balik keelokan tempat wisata ini ternyata Rawa Pening menyimpan sebuah Legenda yang dipercaya oleh masyarakat sekitarnya. Salah seorang tokoh yang tinggal di kawasan Rawa Pening mengatakan bahwa Rawa yang terletak di antara kota Ambarawa dan salatiga ini dulunya dipercaya adalah sebuah desa bernama Malwapati. Desa tersebut terendam air luapan yang berasal dari lidi yang ditancapkan oleh Baru Kliting, yakni seekor ular yang dilahirkan oleh seorang wanita yang merupakan istri dari Ki Ajar Salokontoro, seorang sakti dari Desa Malwapati.
 
Kegiatan Nelayan
Untuk mendapatkan pengakuan dari ayahnya, Baru Klinting diperintahkan untuk bertapa di gunung Kelengker. Setelah pertapaannya selesai Baru Klintingpun berubah wujud menjadi bocah. Ia berjalan menuju desa untuk mencari makanan. Namun warga desa Malwapati mengusirnya karena tubuhnya yang penuh luka dan bau. Kemudian Baru Klinting mendatangi seorang nenek tua bernama Nyi Lebah yang mau memberinya makan. Baru Klinting berpesan kepada Nyi Lebah supaya berlindung di lumpangnya ketika nanti terjadi banjir. Kemudian Baru Klinting pergi.
Kegiatan Menjaring Ikan
Baru Klinting pun kembali ke desa Malwapati dan membuat sebuah sayembara mencabut lidi bagi warga desa Malwapati. Namun karena tak ada yang bisa mencabut, akhirnya Baru Kilnting sendirilah yang mencabutnya. Dari cabutan lidinya itu keluarlah air yang sangat deras sehingga menggenangi desa tersebut. Dan Baru Klinting dipercaya masih hidup sebagai seekor ular penjaga Rawa Pening. Kisah legenda ini konon masih terus dipercaya oleh masyarakat hingga saat ini, bahkan untuk menghormati legenda tersebut, warga sekitar masih rutin menggelar acara ritual larung sesaji setiap setahun sekali.
 
Perahu Nelayan Rawa Pening
Kisah dan legenda tersebut justru menambah daya pikat Rawa Pening untuk menarik minat para wisatawan datang ke danau ini. Terlepas dari kisah serta legenda yang melatar belakanginya, Rawa Pening tetap menjadi spot paling menarik untuk dapat melepas lelah dan meninggalkan hingar-bingar kota dengan cara menikmati genangan air danau yang tenang serta lansekap gunung-gunung yang mengelilinginya.
 
Rawa pening juga menyediakan akomodasi dan permainan. Terdapat rumah makan apung yang akan memanjakan lidah anda ketika berkunjung ke rawa  pening.
  
Rumah Makan Apung
 
Dalam Rumah Makan Apung
Untuk menuju ke rumah makan apung Anda harus menaiki perahu penyebrangan yang di tarik untuk menghantarkan pengunjung kerumah makan apung. 
 
Perahu Penyeberangan menuju rumah makan apung
Setelah sampai di rumah makan apung, anda dapat memesan menu makanan yang ada. Anda juga dapat menyaksikkan ikan - ikan yang ada di bawah rumah makan , dan anda juga dapat menikmati wahana air yang ada di area rumah makan.Wahana permainan tersebut diantaranya adalah bebek air. Anda dapat keliling area rumah makan menggunakan bebek air tersebut.
Bebek Air
Ayam Bakar Menu Resto Apung
Gurami Bakar Menu Resto Apung
Tarif Biaya masuk rawa pening per orang relative murah sekitaar Rp. 2.500,-. Parkir motor Rp. 2.000,-. Parkir Mobil Rp. 5.000,-. Sewa perahu wisata Rp. 10.000,- per orang. Satu perahu maksimal di isi tujuh orang.
Gerbang Masuk Rawa Pening
Perahu Wisata Keliling Rawa Pening
Rawa pening juga menyediakan wahana lainnya, selain perahu wisata, dan bebek air. Wahana tersebut yaitu becak mini dan permainan Atv.

Becak Mini
Anda dapat berkeliling area rawa pening menggunakan becak mini tersebut.

Permainan ATV




Pemandangan alam di umbul Sidomukti
Umbul Sidomukti berada di Desa Sidomukti, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Terletak diketinggian 1.200 meter diatas permukaan laut, menjadikan tempat wisata ini berhawa sangat sejuk. Akses untuk menuju wisata ini sangat mudah ditempuh dengan menggunakan mobil dan kendaraan pribadi, jalan yang bagus disamping kiri dan kanan anda akan menemukan berbagai macam perkebunan sayur dan berbagai macam bunga, dengan pemandangan alam pegunungan yang sangat luar biasa indahnya, tak jarang tempat wisata ini akan dipenuhi dengan kabut tebal, menambah keistimewaan kawasan umbul sidomukti. Umbul sidomukti cocok untuk anda yang sedang merencanakan liburan keluarga ataupun rencana berwisata 1 hari di bandungan, karena letaknya yang dekat dengan candi gedong songo dan curug tujuh bidadari, hanya sekitar 20-30 menit.


Denah Lokasi Menuju Umbul Sidomukti

Keistimewaan dan keindahan umbul sidomukti tidak perlu diragukan lagi, umbul sidomukti merupakan kompleks wisata alam dan wisata yang bisa menguras adrenalin anda, selain pemandangan yang begitu luar biasa indahnya, anda akan menemukan berbagai macam fasilitas yang bisa memuaskan anda. Mulai dari kolam renang alami, kolam renang di umbul sidomukti merupakan kolam renang alami, anda akan menemukan sensasi luar biasa dikolam renang ini, karena disetiap waktu yang tidak bisa diduga- duga  dari dasar kolam akan menyemburkan air sampai keatas, tentu ini akan menjadi sesuatu yang belum anda rasakan sebelumnya.

Kolam Renang Umbul Sidomukti
Bagi anda yang suka dengan tantangan , disediakan flying fox dengan panjang 110 meter dengan ketinggian 70 meter, anda akan bergelantungan dari bukit dari titik awal sampai kebukit seberang, adrenalin anda akan terpacu hanya dengan bergelantungan diatas tali. Anda juga bisa rapeling panjat tebing dengan ketinggian 30 meter, jika itu merasa kurang menantang, anda bisa mencoba wahana marine bridge, marie bridge merupakan jembatan gantung berlubang, dengan menggunakan tambang yang disusun, dengan teknik keseimbangan anda bisa melewati jembatan ini.  Disini anda juga bisa berjalan- jalan dengan mendaki kuda, anda bisa berkuda dengan track yang sudah ditentukan pengelola. Berbagai macam area outbound juga disediakan disini, anda akan terpuaskan dengan berbagai macam fasilitas dengan perpaduan alam yang sangat luar biasa dengan tingkat keamanan yang terjamin.
Flying Fox

Jasa Sewa Kuda
Marine Bridge
Umbul sidomukti juga cocok bagi anda para seniman lukis ataupun fotografer, karena pemandangan dari atas wisata umbul sidomukti mempunyai landscape yang sangat luar biasa indahnya, keindahan panorama alam yang akan memanjakan rohani dan jasmani anda. Untuk biaya masuk umbul sidomukti dikenakan biaya Rp.5.000/ orang untuk anak- anak, dan Rp. 7.000/ orang untuk dewasa. 

Penginapan disekitar Umbul Sidomukti
View outbound umbul Sidomukti

Area Camping Ground 

Sunset Umbul Sidomukti

Puas dengan wisata semarang, kini saatnya anda berwisata menikmati kuliner Kota Semarang.
Kota Semarang memiliki banyak kuliner khas diantaranya sebagai berikut :

1. Bandeng Presto


Bandeng presto adalah makanan yang dibuat dari ikan bandeng (Chanos chanos) yang dibumbui dengan bawang putih, kunyit dan garam. Asal mulanya makananan ini ditemukan oleh Hanna Budimulya yang lahir di kota pati, Jawa Tengah dan akhirnya menjadi ikon besar Kota Semarang.

Ikan bandeng ini kemudian dimasak pada alas daun pisang dengan cara presto. Presto adalah cara memasak dengan uap air yang bertekanan tinggi. Makanan yang dimasak dengan cara ini diletakkan dalam panci yang dapat dikunci dengan rapat. Air yang berada di dalam panci ini kemudian dipanaskan hingga mendidih. Uap air yang timbul akan memasak makanan yang berada di dalam panci ini. Karena ikan bandeng terkenal memiliki banyak duri, bandeng presto adalah makanan yang digemari karena dengan cara masak presto duri-duri ini menjadi sangat lunak.

Bandeng presto yang terkenal yaitu Bandeng Juwana, anda dapat membeli makanan ini di Bandeng Juwana Erlina yang beralamat di Jalan Pandanaran 57 dan Jalan Pamularsih 70, Semarang. Di sini, Anda seperti masuk ke surga aneka olahan ikan bandeng lezat. Beberapa olahan bandeng yang bisa Anda bawa pulang di antaranya bandeng duri lunak, bandeng asap dan otak-otak bandeng. Selain bandeng yang dibawa pulang, Anda juga bisa menikmati sajian khas Bandeng Juwana Erlina di warung makannya yang terletak di lantai 2. Anda bisa mencicipi sate bandeng, bandeng tauco dan juga gudeg bandeng.

2. Soto Bangkong

Nama Bangkong diambil dari nama tempat didirikannya rumah makan ini, yaitu di Perempatan Bangkong, Semarang. Dalam perkembangannya, Soto Bangkong telah membuka cabang di berbagai kota di Pulau Jawa. Warung soto ini buka setiap hari mulai dari jam 07.00 pagi sampai jam 10.00 malam.

Soto Bangkong berdiri sejak tahun 1950, pemilik soto ini bernama H. Soleh Soekarno. Awalnya soto ini dijajakan dengan menggunakan angkring bambu yang dipikul dengan berjalan kaki. Lebih dari 60 tahun Pak Soleh merintis usaha warung soto miliknya hingga saat ini. Walaupun telah lanjut usia Pak Soleh dibantu dengan beberapa karyawannya tetap setia menjalani usahanya.

Dulunya Pak Soleh, pemilik Soto Bangkong biasa mangkal di pojokan samping Pos Polisi Jl. Brigjen Katamso Semarang. Dengan ketekunannya si pemilik tersebut mampu membuat kios kecil sebagai tempat untuk berjualan. Saat ini kios tersebut berkembang menjadi besar dan memiliki beberapa cabang di berbagai daerah. Cabang yang didirikan tersebut dikelola oleh anak-anaknya. Banyak orang mengira cabang-cabang Soto Bangkong yang dibuka dengan sistem waralaba seperti KFC maupun McDonald's. Padahal, seluruh cabang yang ada dimiliki dan dikelola oleh keluarganya sendiri. Dengan berjualan Soto Bangkong, Pak Soleh bisa menyekolahkan anak-anaknya sampai ke luar negeri dan bisa naik haji sampai dua kali.

Soto Bangkong yang melegenda ini memiliki kuah yang khas yaitu bening agak kecoklatan, ini dikarenakan diberi tambahan kecap. Satu porsi Soto Bangkong berisi suiran daging ayam, irisan tomat, bihun, tauge, taburan bawang putih dan merah. Dan nasi bisa dicampur maupun dipisah dengan kuah. Soto Bangkong dihidangkan dalam ukuran mangkuk yang kecil tetapi tinggi. Menikmatinya bisa dengan menggunakan lauk seperti sate daging ayam, sate kerang, sate telur puyuh, tempe, tahu, perkedel dan juga berbagai aneka minuman panas dan dingin. Dalam warung Soto Bangkong ini memiliki menu utamanya adalah soto daging. Tetapi, juga menyediakan ayam goreng dan garang asem sebagai menu pilihannya.

3. Mie Kopyok

Mie kopyok adalah hidangan berbahan dasar mie yang dari Semarang. Dengan ciri khas irisan tetelan daging dan tambahan tahu dan kerupuk gendar diatasnya. Mie kopyok ini merupakan salah satu makanan khas kota Semarang yang susah ditemukan di tempat lain. Mie kopyok kebanyakan dijajakan dengan gerobak keliling dari kampung ke kampung.

Mie kopyok atau mie lontong ini juga disebut menyebutnya sebagai Mie Teng-teng karena penjualnya suka memukul piring dan berbunyi "Teng-teng-teng" sebagai tanda untuk memasarkan dagangannya.

4. Nasi Pindang

Nasi Pindang adalah masakan yang berupa nasi dan daging disajikan dengan kuah pindang dan daun melinjo atau daun so. salah satu warung penjual nasi pindang yang terkenal yaitu warung nasi pindang pak Ndut. Warung nasi pindang Pak Ndut ini dulunya berjualan di daerah Petudungan, Jalan Mataram (Jl. MT. Haryono). Namun, kini warungnya dapat Anda temukan di Jalan Ki Mangunsarkoro, tepatnya di depan kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Tengah.

Nasi pindang bikinan Pak Ndut ini sekilas mirip nasi gandul khas Pati. Penyajiannya berupa nasi putih dan daging atau jeroan, yang disiram kuah pindang dan daun melinjo. Kuah pindang berasal dari rebusan daging ungkep, santan, kluwek dan aneka bumbu.

Warung ini hampir tak pernah sepi pembeli, terlebih saat akhir pekan. Dan pembeli di warung ini biasanya adalah para pelanggan tetap. Menurut Musripah, sang pemilik warung, salah satu jurus yang membuat warungnya tetap bertahan dan memiliki banyak pelanggan tetap adalah konsistensi dalam mempertahankan rasa dan bumbu yang digunakan. Meski harga bahan baku nasi pindang sering naik turun, namun dia tidak pernah mengurangi komposisi bumbu yang digunakan.

Jika Anda berdomisili di Semarang atau kebetulan sedang berkunjung ke kota ini, sempatkanlah untuk menikmati kelezatan nasi pindang Pak Ndut. Bawalah uang lebih, siapa tahu Anda ketagihan nasi pindang ini dan ingin nambah. 

5. Tahu Gimbal

Tahu Gimbal adalah makanan khas Kota Semarang. Makanan ini terdiri dari tahu goreng, rajangan kol mentah, lontong, taoge, telur, dan gimbal (udang yang digoreng dengan tepung) dan dicampur dengan bumbu kacang yang khas karena menggunakan petis udang. Beda dengan saus kacang untuk pecel Madiun yang agak kental. Saus bumbu kacang untuk tahu gimbal agak sedikit encer.

Adapun yang khas dari tahu gimbal adalah gimbal itu sendiri. Gimbal adalah semacam bakwan goreng yang berisi udang. Gimbal digoreng garing dengan perpaduan rasa yang pas antara gurih, manis dan pedas. Sama seperti tahu atau lontong, gimbal dipotong-potong kecil-kecil dengan gunting khusus. Di kota Semarang banyak sekali penjual tahu gimbal kalau malam di sepanjang Jalan Pahlawan, sekitar Taman KB, dan depan Masjid Baiturrahman Semarang . Harga seporsi untuk tahu gimbal lengkap sekitar Rp10.000.

6.  Lunpia

Lunpia semarang adalah makanan semacam rollade yang berisi rebung, telur, dan daging ayam atau udang.

Cita rasa lumpia semarang adalah perpaduan rasa antara Tionghoa dan Indonesia karena pertama kali dibuat oleh seorang keturunan Tionghoa yang menikah dengan orang Indonesia dan menetap di Semarang, Jawa Tengah.

Tak sulit mendapatkan lumpia sebagai oleh-oleh. Anda bisa menemukan lumpia di seluruh penjuru Kota Semarang. Namun, ada baiknya Anda membeli langsung dari tempat asli di mana resep lunpia diciptakan. Datanglah ke Gang Lombok yang berada di kawasan pecinan Semarang. Di sini, Anda bisa membeli lunpia yang dikemas dalam besek atau kotak yang terbuat dari bambu. Lunpia di sini masih menggunakan resep asli yang dipertahankan secara turun temurun.

7. Wingko Babat

Jajanan berbentuk bulat dalam berbagai ukuran dengan rasa legit ini banyak dicari wisatawan yang datang ke Semarang. Perpaduan rasa yang dihasilkan dari kelapa muda pilihan dan gula menjadikan wingko memiliki rasa khas yang lezat.

Salah satu wingko yang populer di Semarang adalah Wingko Babat Cap Kereta Api yang berlokasi di Jalan Cenderawasih 14, Semarang. Dari sini lah wingko mulai dikenalkan oleh Nyonya Mulyono yang berasal dari Babat dan menetap di Semarang. Awalnya wingko dijual di sekitaran Stasiun Tawang, hal ini pula yang menjadi alasan penamaan wingko dagangannya.

8. Wedang Tahu


Wedang Tahu adalah minuman yang beromakan jahe dan berisi kembang tahu yang terbuat dari sari kedelai. Minuman ini berkhasiat sebagai penghangat tubuh dan sangat cocok bila dinikmati pada musim hujan, pada pagi ataupun sore hari.

Wedang Tahu terbuat dari susu kedelai yang dicampur dengan air garam, dan bubuk agar-agar yang dimasak sehingga menjadi kembang tahu atau tahu sutera, yang akan dijadikan sebagai isi dari wedang Tahu tersebut.

Wedang  ini sangat cocok dinikmati kala malam hari. Penjualan wedang ini tak menyebar di seluruh penjuru kota. Hanya ada beberapa titik saja. Wedang tahu di Jalan Gajahmada menjadi primadona. Hingga pada akhirnya membuka cabang di Jalan Setiabudi.

Dan jika Anda sedang menikmati gemerlapnya kota Semarang di Gombel, tak ada salahnya mampir ke warung wedang tahu Pak Amad. Warung lesehan yang berada di samping Nasmoco Gombel, tepatnya di Jalan Bukit Raya. Warung lesehan ini buka dari jam 5 sore hingga 10 malam. Tapi lebih sering menunggu hingga dagangan habis.

9. Roti Ganjel Rel

Mendengar namanya mungkin Anda mengerutkan dahi, aneh ya? Tapi tenang saja, meski namanya aneh, namun roti ini memiliki rasa khas yang istimewa. Roti ini terbuat dari tepung tapioka, santan, air nira, gula dan kayu manis sebagai penambah aroma sedap. Sebagai pemanis tampilan, roti ditaburi wijen.

Tekstur roti yang keras dan warnanya yang coklat membuat warga setempat menyamakannya dengan bantalan rel kereta api. Jadi, Anda tahu sekarang dari mana nama roti ini berasal. Menurut ahli kesehatan, tekstur yang keras ini membuat roti ganjel rel baik untuk kesehatan.

Roti ganjel rel merupakan sajian wajib dalam acara ‘dugderan’ atau pawai sebelum bulan puasa. Pada hari biasa, Anda akan sedikit kesulitan menemukan roti ini di pasaran. Namun tak perlu khawatir, di pusat oleh-oleh Jalan Pandanaran, terdapat toko yang menyediakan roti ini untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh.




Dugderan Kota Semarang
Dugderan adalah suatu perayaan yang dilaksanakan tiap menjelang datangnya bulan Ramadhan. Upacara ini merupakan cerminan dari perpaduan tiga etnis yang mendominasi masyarakat Semarang yakni etnis Jawa, Tionghoa dan Arab. Nama “Dugderan” diambil dari kata “dugder” yang berasal dari kata “dug” (bunyi bedug yang ditabuh) dan “der” (bunyi tembakan meriam). Bunyi “dug” dan “der” tersebut sebagai pertanda akan datangnya awal Ramadhan. Menurut sejarah perayaan Dugderan diperkirakan mulai berlangsung sejak tahun 1881 di kala Semarang dipimpin oleh Bupati RMTA Purbaningrat. Upacara ini dilatarbelakangi oleh perbedaan pendapat dalam masyarakat mengenai awal dimulainya puasa pada bulan suci Ramadhan. Oleh karena itu dicapailah suatu kesepakatan untuk menyamakan persepsi masyarakat dalam menentukan awal Ramadhan yakni dengan menabuh bedug di Masjid Agung Kauman dan meriam di halaman kabupaten dan dibunyikan masing-masing tiga kali dan dilanjutkan dengan pengumuman awal puasa di masjid. 
Warak Ngendhog
Perayaan multikultural ini semakin menarik minat masyarakat Semarang dan sekitarnya ditandai dengan makin banyaknya para pedagang yang menjajakan dagangannya yang beraneka ragam seperti minuman, makanan, dan mainan anak-anak seperti perahu-perahuan, celengan, seruling dan gangsing. Selain itu dalam upacara dugderan terdapat ikon berupa “warak ngendhog” berwujud hewan berkaki empat (kambing) dengan kepala mirip naga. Warak ngendhog memperlihatkan adanya perpaduan kultur Arab, Islam, Jawa, dan Tionghoa. Keberadaan warak ngendhog tersebut memperlihatkan adanya keterkaitan yang harmonis antar-etnis sehingga membuka jalinan kontak budaya yang lebih intensif sehingga memungkinkan adanya proses akulturasi.

Salah satu Pedagang yang menjajakan dagangannya selama perayaan Dugderan

Jalannya upacara dugderan


Sebelum pelaksanaan dibunyikan bedug dan meriam di Kabupaten, telah dipersiapkan berbagai perlengkapan berupa:

1. Bendera

2. Karangan bunga untuk dikalungkan pada 2 (dua) pucuk meriam yang akan dibunyikan.

3. Mesiu dan kertas koran yang merupakan perlengkapan meriam.

4. Gamelan yang disiapkan di pendopo

Petugas yang harus siap agar prosesi upacara berjalan baik adalah:

1. Pembawa Acara

2. Petugas yang membunyikan bedug dan meriam

3. Pengrawit

4. Pemimpin upacara (biasanya lurah/kepala desa setempat).

Dentuman meriam dan pemukulan beduk menjadi puncak acara prosesi tradisi kirab budaya Dugderan di Kota Semarang. 

Prosesi tradisi kirab budaya Dugderan yang diawali dari halaman Balaikota Semarang,
Dugderan diawali dengan karnaval yang diikuti ribuan peserta dari berbagai kelompok masyarakat. Acara diawali dari halaman Balaikota Semarang menuju Masjid Agung Kauman di kawasan Johar, kemudian menuju Masjid Agung, Jawa Tengah. 
Karnaval Dugderan
Di sejumlah jalan protokol yang dilewati terlihat ribuan masyarakat yang menyaksikan gelar budaya tersebut. Arak-arakan dari musik gamelan, drum band, tari-tarian, serta sejumlah kesenian lainnya turut memeriahkannya. 
Karnaval Dugderan
Pimpinan daerah di Kota Semarang juga turut serta mengikuti karnaval dengan menaiki andong. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang Nurjanah mengatakan, gelaran Dugderan tahun ini dilakukan selama dua hari.

Di Masjid Agung Kauman, dilakukan kegiatan utama, yakni penyerahan dan pembacaan sukuf halakoh, kemudian pemukulan beduk dan meriam yang dibunyikan sebanyak enam kali.

Selain itu, juga dibagikan pembagian kue "ganjel rel" dan air khatam Al Quran. Kue ganjel rel diibaratkan agar pelaksanaan Puasa tidak ada ganjalan sehingga pikiran jernih dan tenang. Kue khas Kota Semarang ini berbentuk kotak berwarna coklat bertabur wijen yang cukup melegenda.

Ribuan warga terlihat berebut saat prosesi itu, sedangkan air khatam Al Quran diibartakan agar masyarakat selalu diberi keberkahan. 

Setelah selesai acara di Masjid Kauman, Plt Wali Kota dan rombongan menggunakan bus melanjutkan kegiatan di MAJT hingga selesai. Acara ini digelar sejak siang hingga menjelang petang. 

Meski perayaan Dugderan yang menandai datangnya bulan Ramadhan sudah digelar, Plt Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, pelaksanaan Puasa tetap menunggu pengumuman resmi dari pemerintah. 

Terkait dengan acara ini, ia mengatakan, Dugderan dimaksudkan untuk mempertahankan tradisi yang sudah dilakukan secara turun-temurun. 

Selain itu, prosesi kirab budaya untuk menyambut bulan Puasa juga diharapkan menjadi kebanggaan warga Semarang setiap tahunnya.

Selama perayaan Dugderan, di gelar juga pasar malam (pasar tahunan yg rutin digelar). Di pasar malam tersebut terdapat berbagai Mainan seperti Komedi Putar, Rumah Hantu, Ombak Asmara, Bianglala, Rollercoaster mini, atau Tong Setan ramai dikunjungi disini, tiket masuknya hanya 5000 rupiah tiap satu kali permainan. Juga dijajakan banyak baju baju dan aneka sepatu dan sandal, serta tak ketinggalan berbagai macam kembang api pilihan serta mainan modern lainnya. 

Pasar Malam Perayaan Dugderan


KEBUN BINATANG MANGKANG
Ada banyak pilihan liburan di Semarang, mulai dari wisata alam, wisata sejarah, hingga wisata kuliner. Sama seperti kota besar lain, Kota Semarang juga memiliki kebun binatang atau taman marga satwa. Kini mengunjungi Bonbin Semarang tidak hanya melihat flora dan fauna, tapi juga ada berbagai wahana baru yang bikin tempat ini makin seru.

Kebun Binatang Semarang atau lebih dikenal dengan nama Bonbin Semarang pertama berada di tempat yang sekarang menjadi kawasan Taman Budaya Raden Saleh dan Wonderia. Lalu pada tahun 1985 Bonbin Semarang direlokasi ke daerah Tinjomoyo. Dan pada tanggal 28 Februari 2007 Bonbin Semarang pindah lagi menempati areal baru di daerah Mangkang, tepatnya di Jl. Walisongo KM 16, seberang Terminal Mangkang. Harga tiket tanda masuk cukup terjangkau sebesar Rp 5.000,-. dan pada Minggu / hari besar sebesar Rp 7.500,-. Bonbin Semarang ini berada di bawah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Kota Semarang. Bonbin ini merupakan Taman Margasatwa, tempat rekreasi, konservasi dan pendidikan.

Bonbin Semarang ini memiliki areal seluas 9 hektar. “Ada satwa yang ditempatkan di kandang, ada juga yang di ruang terbuka sesuai habitatnya. Fasilitas yang dimiliki Bonbin Mangkang berupa : Naik gajah, kereta mini, becak air dan perahu untuk menyusuri danau buatan sambil ditemani burung pelikan yang berenang dengan bebas di danau tersebut. Juga dalam proses pembangunan yaitu arena mainan, museum pesawat, water boom, dan kolam keceh.

Becak dan Perahu  Kebun Binatang Mangkang

Water Boom Kebun Binatang Mangkang
Untuk menikmati wahana yang ada, pengunjung cukup dengan membeli tiket dengan harga yang terjangkau. Tiket Masuk Bonbin Rp 5 ribu, Naik Gajah Rp 5 ribu, Naik Becak Air Rp 5 ribu, Naik Kuda Rp 5 ribu, Flying Fox Rp 5 ribu, Naik Perahu Rp 3 ribu, Naik Kereta Mini Rp 3 ribu, Tiket Water Boom Rp 10 ribu, dan Nonton Film Satwa Rp 3 ribu.

Water Boom saat ini menjadi salah satu daya tarik utama di Bonbin Semarang. Di sini pengunjung bisa menikmati berbagai fasilitas yang dihadirkan, seperti kolam batu kesehatan, kolam keceh, kolam pasir dan lainnya. Khusus untuk water boom buka pukul 09.00-17.00 WIB. Sedangkan Bonbin Semarang setiap hari buka dari pukul 08.00 – 17.00 WIB.

Tidak hanya itu, saat ini Bonbin Semarang terus menambah fasilitas dan memperbaiki sarana yang ada. Seperti penambahan Perahu Kano dan e-Bike untuk berkeliling area Bonbin Semarang. Jadi, jika Anda ingin jalan-jalan ke taman marga satwa dengan fasilitas yang lengkap, Bonbin Semarang bisa jadi pilihannya.

KOLEKSI SATWA KEBUN BINATANG MANGKANG


Burung Cangak Merah – Ardea Purpurea
Nama Inggris: Purple Heron.
Suku: Ardeidea.
Deskripsi: Berukuran besar (80cm), berwarna abu-abu, coklat berangan dan hitam. Topi hitam dengan jambul menjuntai. Terdapat strip hitam menurun sepanjang leher yang merah karat khas. Punggung dan penutup sayap abu abu, bulu terbang hitam. Bulu lainnya coklat kemerahan.
Suara: “Uak” yang keras.
Penyebaran Global: Afrika, Erasia sampai Filipina, Sulawesi, Sunda Besar, dan Nusa Tenggara.
Penyebaran lokal dan status: Tersebar di lahan basah di seluruh sunda besar, khususnya pada habitat air tawar dataran rendah, kadang kadang juga ditemukan di bukit sampai ketinggian 1.500 m.
Kebiasaan: Sering mengunjungi hutan mangrove, sawah, danau dan aliran air. Tidak terbatas di daerah pesisir seperti cangak abu. Suka mengendap endap sendirian di sepanjang perairan dangkal yang penuh gulma, dengan kepala merendah ke bawah dan ke samping untuk menangkap air dan makanan lain. Terbang dengan kepakan sayap berat perlahan. Bersarang dalam koloni besar.

Pelikan – Pelecanus Cospicillatus
Klasifikasi: Ordo Pelecaniformes.
Familia: Pelecanidae.
Deskripsi: Burung air yang sangat besar dengan berat antara 4 hingga 11 Kg dengan rentangan sayap 2.75m. Burung pelikan ini berwarna putih atau sebagian besar putih. Sayap dan ekor sebagian berwarna hitam. Selama masa mengeram warna kulit yang sulah, paruh, kantung, tengorok, dan kaki menjadi lebih jelas. Burung pelikan mempunyai ciri ciri khusus yaitu antara lain paruh besar dan lurus, dilengkapi dengan kait pada ujungnya dan kantong yang besar. Perbedaan morfologi antara jantan dan betina kurang jelas, sehingga cukup sulit membedakan antara pelikan jantan dan pelikan betina.
Habitat: Pelikan suka hidup berkelompok dan berenang di danau, rawa, sungai, dan lautan. Tersebar di Australia, Irian kadang kadang sampai indonesia bagian barat.

Komodo – Veranus Komodoensis
Nama Inggris: Komodo Dragon.
Deskripsi: Kadal raksasa ini mempunyai bentuk tubuh yang tidak berbeda dengan kadal yang kita kenal. Tubuhnya dapat tumbuh hingga ukuran panjang 3m, lebar perut hingga 0,5m dengan berat 130Kg. Seluruh tubuh tertutup kulit tebal berwarna hitam kecoklatan dan apabila kena sinar akan berwarna kecoklatan.

Rusa Tutul – Axis Axis
Nama inggris: Axis Deer.
Klasifikasi: Ordo Artiodactyla, Familia Cervidae.
Deskripsi: Rusa tutul berukuran lebih kecil dari pada ukuran tubuh rusa jawa dan nampak langsing. Panjang tubuh hingga 91cm, panjang ekor 20 – 30 cm. dengan berat kurang dari 45Kg. yang jantan mempunyai ronggah tiga. Rusa tutul hidup berkelompok, di dalam kelompoknya terdapat beberapa rusa jantan, rusa betina dan anak anak, kelompok rusa dipimpin oleh rusa betina yang paling tua.

Rusa Timor – Cervus Timorensis
Nama Inggris: Javan Deer.
Klasifikasi: Ordo Artiodactyla, Familia cervidae.
Deskripsi: Rusa ini berukuran sedang yaitu panjang tubuh 98 sampai 111 cm dengan berat badan 45 sampai 50 Kg. Rusa jantan mempunyai ronggah bercabang tiga. Satwa ini tubuhnya tertutup mantel rambut berwarna coklat kemerahan, dibagian tertentu seperti leher, kaki bawah dan pantat berwarna agak cerah.

Gajah Sumatera – Elephas Maximas Sumatranus:
Klasifikasi: Ordo Proboscidae, familia Elephantidae.
Deskripsi: Gajah Sumatra adalah spesies paling kecil dari gajah asia, dibandingkan gajah asia lainnya dari India yang lebih besar. Warna kulit gajah Sumatra kelabu sampai hitam kelam. Perilaku gajah ini hidup berkelompok antara 10 sampai 30 ekor yang dipimpin oleh gajah betina yang paling tua. Hidup berpindah pindah untuk mendapatkan makanan.

Merak Hijau – Pavo Muticus:
Nama Inggris: Green Peafowl.
Deskripsi: Khas, berukuran sangat besar (jantan 210 cm, betina 120 cm) dengan penutup ekor sangat panjang (jantan saja) dan jambul tegak di atas kepala. Jantan: mantel, leher, dan dada hijau mengkilap, ekor kipas terdiri dari bulu mengkilap dengan bintik berbentuk mata. Betina: warna bulu kurang bagus, keputih putihan pada bagian bawahnya. tidak mempunyai ekor panjang. Iris dan paruh coklat, kaki hitam keabu-abuan.