Ayo Wisata Ke Semarang, jangan lupa mampir ke Lawang Sewu ya :-)
Lawang sewu di malam hari |
Lawang Sewu, bangunan bersejarah yang berdiri megah di pusat kota Semarang ini merupakan bangunan peninggalan Zaman Penjajah, sebelum Indonesia Merdeka. Bangunan ini konon terdengar horor di kalangan masyarakat, label horor tersebut terbentuk karena di dalam bangunan tersebut terdapat sebuah gedung bawah tanah, dimana gedung tersebut konon menurut sejarahnya adalah penjara. Banyak orang meninggal di penjara tersebut, yang menimbulkan kesan horor di bangunan ini,
Namun Anda tidak perlu takut akan label horor tersebut, kesan horor tersebut hanya mistis belaka. Lawang sewu tidak seram seperti label yang ada, lawang sewu kini telah di renovasi, lawang sewu kini menjadi bangunan yang megah dan indah dan ramai akan pengunjung.
Oh ya renovasi gedung lawang sewu ini tanpa mengurangi nilai keaslian gedung tersebut, renovasi yang dilakukan hanya berupa pengecatan dan perbaikan, tidak membuat keaslian warna dan bentuk Lawang Sewu berubah.
Lawang Sewu setelah renovasi |
SEJARAH LAWANG SEWU
Sejarah Lawang Sewu tidak lepas dari sejarah perkeretaapian di Indonesia karena bangunan ini dibangun sebagai Het Hoofdkantoor Van de Nederlandsch – Indische Spoorweg Maatscappij (NIS) yaitu kantor pusat NIS, perusahaan kereta api swasta di masa pemerintahan Hindia belanda yang pertama kali membangun jalur kereta api di Indonesia menghubungkan Semarang dengan “Vorstenlanden” (Surakarta dan Yogyakarta) dengan jalur pertamanya Jalur Semarang Temanggung 1867.
Awalnya administrasi NIS diselenggarakan di Stasiun Semarang NIS. Pertumbuhan jaringan yang pesat diikuti bertambahnya kebutuhan ruang kerja sehingga diputuskan membangun kantor administrasi di lokasi baru. Pilihan jatuh pada lahan di pinggir kota dekat kediaman Residen Hindia Belanda, di ujung selatan Bodjongweg Semarang. Direksi NOS menyerahkan perencanaan gedung ini kepada Prof Jacob F Klinkhamer dan B.J Ouendag, arsitek dari Amsterdam Belanda.
Pelaksanaan pambangunan dimulai 27 Februari 1904 dan selesai 1907. Kondisi tanah di jalan harus mengalami perbaikan terlebih dahulu dengan penggalian sedalam 4 meter dan diganti dengan lapisan vulkanis. Bangunan pertama yang dikerjakan adalah rumah penjaga dan bangunan percetakan, dilanjutkan dengan bangunan utama. Setelah dipergunakan beberapa tahun, perluasan kantor dilaksanakan dengan membuat bangunan tambahan pada tahun 1916 – 1918.
Lawang Sewu sebelum renovasi |
Pada tahun 1873 rel kereta api pertama di Hindia Belanda selesai dibangun. Jalan itu dibangun oleh Nederlandsch Indische Spoorweg maatschappij (NIS), suatu perusahaan swasta yang mendapat konsesi dari pemerintah kolonial untuk menghubungkan daerah pertanian yang subur di Jawa Tengah dengan kota pelabuhan Semarang (Durrant, 1972). Stasi
un di Semarang yang berada di tambaksari tidak jauh dari pelabuhan.
Pada peralihan abad ke-20 NIS membangun stasiun stasiun baru yang besar. Pada tahun 1914 stasiun Tambaksari digantikan oleh Stasiun Tawang. Sebelumnya pada tahun 1908 selesai dibangun pula kantor pusat NIS yang baru, bangunan itu berada di ujung jalan Bodjong, di Wilhelmina Plein berseberangan dengan kediaman gubernur.
Kantor pusat NIS yang baru itu adalah bangunan besar 2 lantai berbentuk “L” yang dirancang oleh J.F Klinkhamer dan Ouendag dalam gaya Renaissance Revival (Sudrajat,1991). Menurut Sudrajat pembangunan kantor pusat NIS di Semarang adalah tipikal 2 dasawarsa awal abad 20 ketika diperkenalkan politik etis, ketika itu “… Muncul kebutuhan yang cukup besar untuk mendirikan bangunan bangunan publik dan perumahan, akibat perluasan daerah jajahan, desentralisasi administrasi kolonial dan pertumbuhan usaha swasta”.
Penduduk Semarang memberinya nama “Lawang Sewu” (pintu seribu), mengacu pada pintu pintunya yang sangat banyak, yan gmerupakan usaha para arsiteknya untuk membangun gedung kantor modern yang sesuai dengan iklim tropis Semarang. Semua bahan bangunan didatangkan dari Eropa kecuali batu bata, batu alam dan kayu jati.
Pada saat yang bersamaan Angkatan Muda Kereta Api (AMKA) berusaha mengambil alih kereta api, pertempuran pecah antara pemuda dan tentara Jepang, belasan pemuda terbunuh di gedung ini, 5 diantara mereka dimakamkan di halaman (tetapi pada tahun 1975 jenazah mereka dipindah ke Taman Makam Pahlawan). Di depan Lawang Sewu berdiri monumen untuk memperingati mereka yang gugur di Pertempuran Lima Hari.
Sesaat setelah kemerdekaan Lawang Sewu digunakan Kantor Perusahaan Kereta Api, kemudian militer mengambil alih gedung ini, tetapi sekarang telah kembali ke tangan PT KAI.
TIKET MASUK
Jumlah Pintu Lawang Sewu Sebenarnya
Seperti Kepulauan Seribu yang jumlah pulau yang sebenarnya tidak sampai 1.000, karena tercatat hanya 342 buah pulau saja. Sebutan “Sewu” dalam bahasa Jawa berarti Seribu, merupakan penggambaran sedemikian banyaknya jumlah pintunya. Menurut guide lawang sewu, jumlah lubang pintunya terhitung sebanyak 429 buah, dengan daun pintu lebih dari 1.200 (sebagian pintu dengan 2 daun pintu, dan sebagian dengan menggunakan 4 daun pintu, yang terdiri dari 2 daun pintu jenis ayun [dengan engsel], ditambah 2 daun pintu lagi jenis sliding door/pintu geser).
Pintu Lawang Sewu |
Letak Lawang Sewu
Lawang Sewu terletak di sisi timur Tugu Muda Semarang, atau di sudut jalan Pandanaran dan jalan Pemuda.
BANGUNAN LAWANG SEWU
Bangunan utama Lawang Sewu berupa tiga lantai bangunan yang memiliki dua sayap membentang ke bagian kanan dan kiri bagian. Jika pengunjung memasukkan bangunan utama, mereka akan menemukan tangga besar ke lantai dua. Di antara tangga ada kaca besar menunjukkan gambar dua wanita muda Belanda yang terbuat dari gelas. Semua struktur bangunan, pintu dan jendela mengadaptasi gaya arsitektur Belanda. Dengan segala keeksotisan dan keindahannya Lawang Sewu ini merupakan salah satu tempat yang indah untuk Pre Wedding.
Gambar dua wanita muda belanda yang terbuat dari gelas |
Bangunan selanjutnya yaitu gedung bawah tanah yang terdiri dari lorong bawah tanah.
Pintu masuk dari ruang bawah tanah |
Gambar tersebut adalah pintu masuk dari ruangan bawah tanah,yang dulunya buat penjara, saat didepan pintunya sudah sangat gelap,tercium bau tanah yang lembab,karena dibawahnya terandam air.saat ini kalo mau masuk,harus bayar 5000.untuk sewa sepatu boots dan senter.
Lorong Bawah Tanah lawang sewu |
Lorong Bawah Tanah Lawang sewu |
Bagus banget gan artikelnya .. tempat wisata indonesia
terimakasih :-)
Thanks your information please visit my blog :
Wisata Bahari Lamongan
Dieng Plateau
Gunung Salak
Green Canyon
Benteng Portugis
Pantai Bandengan
Pantai Kartini
Gunung Bromo
Kawah Putih Ciwidey
Candi Gedong Songo
Umbul Sidomukti
Kawah Ijen
Alas Purwo
Lawang Sewu Semarang
okay @Bhibin Cptr