Twitter

WISATA RELIGI ( Klenteng Sam Po Kong ) KOTA SEMARANG

Author Sulastri - -
Home » WISATA RELIGI ( Klenteng Sam Po Kong ) KOTA SEMARANG

Klenteng Sam Po Kong Kota Semarang

Klenteng Sam Po Kong adalah sebuah petilasan, yaitu bekas tempat persinggahan dan pendaratan pertama seorang Laksamana Tiongkok beragama islam yang bernama Zheng He / Cheng Ho. Klenteng ini terletak di daerah Simongan, sebelah barat daya Kota Semarang. Tanda yang menunjukan sebagai bekas petilasan yang berciri keislamanan dengan ditemukannya tulisan berbunyi "marilah kita mengheningkan cipta dengan mendengarkan bacaan Al Qur'an".
Sam Po Kong Plakat

Sampokong disebut juga sebagai gedung batu ?


Disebut Gedung Batu karena bentuknya merupakan sebuah Gua Batu besar yang terletak pada sebuah bukit batu, orang Indonesia keturunan cina menganggap bangunan itu adalah sebuah klenteng mengingat bentuknya memiliki arsitektur bangunan cina sehingga mirip sebuah klenteng. Sekarang tempat tersebut dijadikan tempat peringatan dan tempat pemujaan atau bersembahyang serta tempat untuk berziarah. Untuk keperluan tersebut, di dalam gua batu itu diletakan sebuah altar, serta patung-patung Sam Po Tay Djien. Padahal laksamana cheng ho adalah seorang muslim, tetapi oleh mereka di anggap dewa. Hal ini dapat dimaklumi mengingat agama Kong Hu Cu atau Tau menganggap orang yang sudah meninggal dapat memberikan pertolongan kepada mereka.
Prosesi ibadah 
Menurut cerita, Laksamana Zheng He sedang berlayar melewati laut jawa, namun saat melintasi laut jawa, banyak awak kapalnya yang jatuh sakit, kemudian ia memerintahkan untuk membuang sauh. Kemudian merapat ke pantai utara semarang untuk berlindung di sebuah Goa dan mendirikan sebuah masjid di tepi pantai yang sekarang telah berubah fungsi menjadi kelenteng. Bangunan itu sekarang telah berada di tengah kota Semarang di akibatkan pantai utara jawa selalu mengalami proses pendangkalan yang di akibatkan adanya proses sedimentasi sehingga lambat-laun daratan akan semakin bertambah luas kearah utara.
Lukisan Cerita Perjalanan Laksamana Cheng Ho

Konon, setelah Zheng He meninggalkan tempat tersebut karena ia harus melanjutkan pelayarannya, banyak awak kapalnya yang tinggal di desa Simongan dan menikah dengan penduduk setempat. Mereka bersawah dan berladang ditempat itu. Zheng He memberikan pelajaran bercocok-tanam serta menyebarkan ajaran-ajaran Islam, di Klenteng ini juga terdapat Makam Seorang Juru Mudi dari Kapal Laksamana Cheng Ho.

Kapal Laksmana Cheng Ho

Klenteng Sam Poo Kong terletak di Jalan Simongan 129, kurang lebih 3 km dari Simpang Lima ke arah barat daya. Dengan menggunakan kendaraan umum dari pusat kota sekitar 20 menit, turun di simpang Kali Garang dan lanjut jalan kaki karena tidak ada angkutan umum yang melewati jalan menuju Klenteng Sam Poo Kong. 

Gerbang Pintu Masuk Sam Po Kong
Tempat ini dibuka untuk umum setiap hari selama 24 jam. Pengunjung dikenakan biaya Rp3.000

Loket penjualan tiket masuk Sam Po Kong
Setelah sampai di depan Gerbang pintu masuk Klenteng Sam po Kong, anda harus menuju loket penjualan tiket di samping depan gerbang masuk, dengan membeli tiket seharga Rp.3000 rupiah, anda dapat memasuki Klenteng Sam Po Kong. Melihat - lihat  yang ada di dalam klenteng, keliling klenteng, foto - foto dan sebagainya.
Patung Laksamana Cheng Ho
Anda akan melihat patung laksamana Cheng ho di dalam area Klenteng. Melanjutkan perjalanan keliling klenteng anda juga dapat melihat patung - patung lainnya yang ada di depan klenteng.
Patung Prajurit - prajurit Laksamana Cheng Ho
Anda juga dapat memasuki area klenteng, melihat kuil di dalam klenteng. Anda bisa beribadah di sana (bagi anda yang beragama Kong Hu Cu), foto - foto, dan sebagainya.
Tiang - tiang Penyangga Klenteng Sam Po Kong
Interior Klenteng Sam Po Kong
Ibadah di dalam Klenteng

































Dalam Kuil Sam Po Kong
Lonceng Sam Po Kong
Puas keliling dalam klenteng anda bisa menyewa pakaian khas tiongkok, sekaligus menyewa jasa foto disana. Cukup dengan membayar senilai Rp. 80.000 rupiah per orang per kostum.







Jika Anda beruntung, anda juga dapat menikmati berbagai atraksi dan upacara yang di selengggarakan di klenteng ini (karena atraksi dan upacara ini tidak diselenggrakan setiap hari, hanya hari - hari tertentu saja). Contohnya seperti atraksi barongsai dan upacara ritual sam po kong,


Atraksi Barongsai

Upacara Ritual Sam Po Kong

Puas berkeliling Klenteng anda dapat duduk - duduk santai sembari melepas lelah karena keliling, anda dapat duduk di depan toko souvenir yang ada di dalam klenteng sam po kong. Di depan toko tersedia tempat duduk yang khusus di sediakan untuk para pengunjung.

Toko Souvenir Sam Po Kong
Di dalam Klenteng Sam Poo Kong ini  terdapat 5 klenteng yaitu Klenteng Dewa Bumi, Kiai Mudi, Sam Poo Kong (paling besar), Kiai Jangkar dan Kiai Tumpeng. Diantara kelenteng Kiai Jangkar dan kelenteng Kiai Tumpeng terdapat tanaman rambat yang sudah berusia ratusan tahun.
Tanaman rambat (lihat Video mengenai tanaman rambat disini, dengan klik tulisan tanaman rambat yang berwarna biru) itu anehnya membentuk tali seperti rantai kapal yang menjuntai dan menghubungkan dari atap ke atap.
"Kami menyebut tanaman ini dengan tali dadung, normalnya ya biasa nggak berbentuk seperti rantai," jelas Albert Leonard selaku tour guide di kelenteng Sam Poo Kong.
Menurutnya, ada legenda yang menceritakan bahwa rantai itu merupakan anugrah dari Tuhan untuk menandakan bahwa kapal Cheng Ho pernah singgah di tempat ini. "Hingga sekarang belum ada peneliti yang datang untuk menjawab kenapa pohon tali dadung ini berbentuk seperti rantai," pungkasnya.