Twitter

Archive for November 2015

Welcome to Jepara
Welcome to Bandengan Beach :-)
Pantai Bandengan terletak di desa Bandengan, kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Pantai yang terletak di pesisir pantai utara Jawa ini menjadi salah satu tempat wisata yang cukup menarik untuk dikunjungi. Pada musim liburan, pantai Bandengan ini selalu ramai dikunjungi wisatawan. 
Sebutan nama Pantai Bandengan ini erat kaitannya dengan salah satu legenda asal usul kepulauan pulau karimunjawa, yang dalam legenda dikisahkan Amir Hasan putra Sunan Muria yang diperintahkan untuk pergi memperdalam dan sekaligus mengembangkan ilmu agama ke Kepulauan Karimunjawa. Ketika sampai di pantai ini, mereka menemukan banyak Ikan Bandeng sehingga wilayah itu dinamakan Desa Bandengan yang lantas pantainya biasa juga disebut sebagai Pantai Bandengan.
Pantai ini sebenarnya bernama Pantai Tirta Samudera atau Pantai Tirto Samudro yang merupakan salah satu obyek wisata unggulan di Jepara, kota kelahiran salah satu Pahlawan Nasional R.A. Kartini. Pantai ini airnya jernih dan berpasir putih ini berjarak sekitar 7 KM dari pusat kota Jepara. Dahulu Pantai Bandengan ini dikelola warga sekitar, dan mulai tahun 1987 pengelolaannya di ambil alih oleh Pemerintah Kabupaten Jepara dengan tetap memprioritaskan pemberdayaan masyarakat setempat. Pantai ini cocok untuk menjadi tempat wisata pantai seperti berenang, berperahu, bermain voli pantai atau sekadar bersepeda di pinggir pantai.
Satu lagi yang menarik yakni hamparan pepohonan yang rimbun dan hijau di sekitar pantai yang membuat suasana di Pantai Bandengan begitu sejuk dan nyaman. Keindahan pantai di sini sebenarnya tak kalah dibandingkan dengan keindahan pantai di Bali. Jika lelah dan ingin beristirahat, di Pantai Bandengan ini terdapat resort yang dapat dijadikan tempat menginap. Setelah beristirahat malam hari, pada pagi hari Anda juga dapat menikmati sajian panorama matahari terbit di Pantai Bandengan.
Gazebo Pesona Pantai Bandengan

AKTIVITAS di PANTAI BANDENGAN

 

Anda dapat menikmati rimbunnya pepohonan pandan atau pohon perdu di sepanjang pesisir Pantai Bandengan Jepara atau yang dikenal juga sebagai Pantai Tirta Samudera. Pantai Bandengan memiliki struktur pantai yang landai dan air yang jernih dan bersih, karena pantai merupakan pantai utara jawa sehingga ombaknya pun tidak besar. Karena itu pantai ini cocok untuk menjadi tempat wisata pantai seperti berenang, bermain voli pantai, berperahu, atau sekadar bersepeda di pinggir pantai.


Bahkan pada saat Anda mencelupkan diri ke air laut yang bening, Anda dapat melihat ikan-ikan kecil sedang berlarian di dasar air laut. Di pantai ini pengunjung bisa menikmati berbagai macam wahana bermain air yang sangat menyenangkan mulai dari menaiki perahu, bermain air yaitu dengan menggunakan bantuan ban dan juga bermain banana boat seperti permainan yang ada di pantai-pantai bali. Biaya yang ditawarkan untuk bermain wahana air itu pun tidak terlalu mahal, cukup dengan biaya Rp.30.000 anda bisa bermain banana boat, sedangkan jetsky anda harus merogoh kocek cukup dalam yaitu Rp60.000 dan biaya Rp10.000 untuk bermain dengan donuts ban. Disini anda juga bisa menikmati pesona panorama laut yang begitu indah dan cantik seperti matahari terbenam dan matahari terbit yang sayang untuk anda lewatkan. Untuk biaya masuk / retribusi pada tahun 2015 ini sesuai dengan Perda Kabupaten Jepara nomor 11 tahun 2010 tentang retrebusi tempat rekreasi Kabupaten Jepara, yaitu pada hari senin – jumat untuk anak-anak sebesar Rp. 2000,-, dewasa Rp. 3000,-, hari sabtu-minggu/hari libur, tarif untuk anak Rp. 3000,-, dan dewasa Rp. 5000.

Banana Boat Pantai Bandengan
WAHANA PANTAI BANDENGAN
  • Banana Boat
  • Flying Fish
  • Wave House (wahana ombak buatan untuk selancar)
  • Jetski
  • Waterski
  • Flyboard
  • Donut buoy (pelampung ban dalam mobil)
  • Duck Buoy (pelampung bentuk bebek)
  • ATV
  • Kano
  • Sandal Raksasa
  • Taman Karang
  • Mainan Anak-anak / Kid's Park (Ayunan, Perosotan, dll)
  • Perahu ke Pulau Panjang

Pemandangan Pantai Bandengan Dari Atas

Fasilitas Pantai Bandengan

  • Mushola
  • Penginapan
  • Warung Makan
  • Tempat Parkir
  • Penjualan cinderamata

Penginapan

Apabila anda ingin nginap di pantai bandengan ini tidak perlu jauh-jauh mencari hotel / penginapan yang dekat kota jepara, ada beberapa hotel yang sudah didirikan didekat pantai bandengan ini salah satunya adalah Hotel Palm Beach, hotel ini berada tidak jauh dengan pantai bandengan, view dalam hotel tersebut langsung mengarah ke bibir pantai. untuk alamat hotel palm beach di Jl. Tirta Samudera No. 191, Bandengan, Kec. Jepara, Jawa Tengah 59432.

hotel palm beach pantai bandangan jepara
View Pantai dari Hotel Palm Beach
Pantai Bandengan sering dikunjungi karena suasana alamnya yang unik. Anda dapat menemukan suasana pantai pasir putih yang luas. Kemudian Anda juga dapat menikmati keindahan air laut yang jernih. Serta yang menarik adalah hamparan pepohonan yang rimbun dan hijau di sekitar pantai. Tentu ini membuat suasana di Pantai Bandengan begitu sejuk dan nyaman. Keindahan pantai di sini mampu menyaingi keindahan pantai di Bali.
Anda juga dapat mengunjungi pulau di tengah laut dari Pantai Bandengan. Pulau yang dapat Anda kunjungi dari sini yaitu Pulau Panjang.
Pulau Panjang Jepara
Pulau Panjang
Di pulau ini Anda dapat menyaksikan kekayaan alam yang indah yaitu flora dan fauna yang menarik. Anda dapat mengunjungi pulau ini dengan biaya yang relatif murah. Pulau Panjang dikelilingi laut dangkal dengan dasar terumbu karang sehingga pantainya berpasir putih. Air laut di sebelah selatan dan barat cukup jernih dan tidak berarus, sehingga cocok untuk mandi laut, snorkeling, dan bermain kano. Di sepanjang pantai terdapat pohon peneduh dengan akarnya yang menjurai ke laut sangat indah untuk dinikmati. Ditambah dengan suasananya yang tenang cukup menyejukkan hati setiap pengunjung. Baca Blog saya tentang Pulau Panjang untuk info lebih lanjut mengenai pulau panjang
Anda juga dapat berkeliling pantai dengan menyewa perahu atau kapal yang siap mengajak Anda berkeliling pantai sambil menikmati keindahan alam di Pantai Bandengan.

Welcome to Jepara
Welcome to Pulau Panjang :-)
Pulau-Panjang jepara 
Kalau menurut Anda Jepara hanya  punya Karimunjawa, Anda salah besar. Ada Pulau Panjang yang pesonanya tidak kalah memukau. Selain wisata alam dengan pemandangan ciamiknya, Anda juga bisa berwisata religi di Pulau Panjang. Memang pulau ini belum populer seperti Karimunjawa, namun potensi wisata pulau ini tidak dapat diragukan lagi, jadi patut untuk dikunjungi.
 
Pulau Panjang ini dikategorokan sebagai pulau – pulau kecil yang berada di Kelurahan Ujung Batu, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Pulau ini merupakan Pulau yang masih perawan atau belum banyak dijamah orang. Pulau ini masih begitu alami dan sepi sehingga menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan yang ingin berlibur disini. Di Kota Jepara selain Pulau Karimunjawa, Pulau Panjang ini juga menyuguhkan berbagai keindahan yang tidak kalah dengan keindahan pulau lain yang ada dikota ini.

Pulau Panjang ini terletak disekitar 2,5 Km sebelah barat pantai Kartini untuk sampai di Pulau Panjang anda cukup menggunakan kapal wisata dengan biaya Rp. 10.000 - Rp. 15.000,-/orang dengan waktu tempuh sekitar 10 menit. Untuk mengunjungi Pulau Panjang juga dapat dilakukan melalui dermaga di Pantai Bandengan. Ketika anda sampai di pintu masuk Pulau Panjang anda langsung disambut dengan keindahan alam yang masih asri. Pulau ini juga memilliki hutan tropis yang memiliki ukuran kecil ditumbuhi pepohonan yang besar sehingga anda bisa melakukan jelajah malam dihutan ini jika anda mau.

Perahu wisata Pulau Panjang
Selain pantai, di Pulau Panjang ini juga terdapat kompleks pemakaman yaitu Makam Syekh Abu Bakar bin Yahya Ba'alawy. Beliau adalah salah satu penyebar agama Islam di Jepara. Saat ini makam Syekh Abu Bakar bin Yahya Ba'alawy sudah cukup banyak dikunjungi peziarah. Sayangnya karena memang belum ada pengembangan dari Dinas terkait, maka belum banyak fasilitas umum yang tersedia. Jika ada hotel, losmen, villa, atau resort di Pulau Panjang maka para peziarah dapat beristirahat di tempat-tempat tersebut.

Makam Syekh Abu Bakar
Selain keindahan yang saya sebutkan diatas masih banyak lagi keindahan yang terdapat di Pulau Panjang ini. Jadi bagi anda yang penasaran dengan keindahan Pulau Panjang, anda bisa datang dan saksikan langsung keindahan Pulau Panjang .

Hutan Pulau Panjang

Akses Transportasi ke Pulau Panjang

  1. Perahu Sapta Pesona dari Dermaga Pantai Kartini Rp13.000,00. Pengunjung dapat beraktivitas di Pulau Panjang selama 1 hari.
  2. Perahu Wisata Bahari dari Dermaga Pantai Bandengan Rp10.000,00 - Rp. 15.000,00. Pengunjung diberi waktu beraktivitas di Pulau Panjang selama 1 jam.
  3. Perahu nelayan dari Pantai Prawean carter (sewa borongan) sekitar Rp100.000,00 s/d Rp200.000,00

Aktivitas yang dapat dilakukan di pulau panjang

 

Setibanya di Pulau Panjang, Anda bisa trekking di seputar pulau. Menikmati pantai dengan pasir putihnya yang bersih, atau sekedar bercengkaram sambil mengambil foto dengan setting pemandangan pulau yang menawan.
Pengunjung yang tengah menjelajah pantai
Anda juga bisa berenang dengan aman karena pantai Pulau Panjang ini memiliki perairan yang dangkal serta gelombang yang berukuran kecil. Namun ada papan peringatan yang dipasang di bibir pantai agar berhati-hati saat berenang karena ada hewan beracun di bawah pasir pantai yaitu Bulu Babi.

Pasir Putih Pulau Panjang

 Penginapan di sekitar pulau panjang
Palm Beach Resort

Ada dua hotel murah yang dapat Anda jadikan referensi sebagai tempat istirahat Anda, yaitu Palm Beach Resort dan Sunset Bungalow. Selain di daerah Jepara, lokasi terdekat yang dapat dijadikan rujukan rekreasi ataupun tempat istirahat adalah daerah Semarang.
Sunset Bungalow Jepara
Sekian mengenai Pulau panjang, selamat berlibur , dan selamat berwisata :-)





Benteng Willem I
Benteng Willem I atau disebut pula Benteng Pendhem Ambarawa, merupakan bangunan bersejarah peninggalan belanda yang ada di kabupaten Semarang. Benteng ini dibangun pada tahun 1834 dan selesai pada tahun 1845. Letak Benteng ini tidak jauh dari Museum Kereta Api Ambarawa, dibelakang Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ambarawa, dan berada di kompleks Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Ambarawa. Benteng ini pernah digunakan sebagai lokasi pengambilan gambar untuk film Soekarno yang di sutradarai oleh Hanung Bramantyo.

Bagian kokoh benteng yang sekarang digunakan sebagai lapas
Disebut Benteng pendhem karena dalam istilah bahsa jawa pendem atau pendhem itu berarti terkubur, dan  karena benteng ini berada di bawah tanah atau terkubur, sebagai siasat perang. Untuk menjangkau situs sejarah ini ada dua jalan masuk, pertama dapat melewati jalan alternatif dekat dengan RSUD Ambarawa. Dan yang ke-dua melewati pintu masuk ke Lapas Ambarawa, dan dari situ bangunan benteng terletak disebelah kirinya.
Gerbang menuju Benteng

Benteng Pendhem Ambarawa

Riwayat Benteng

1. Tahun 1834 - 1845 
  • Pembangunan benteng
2. Tahun 1865        
  • Terjadi gemba bumi besar yang mengakibatkan beberapa bagian bangunan benteng hancur
3. Tahun 1927         
  •  Benteng Willem I disesuaikan dari penjara tawanan anak - anak menjadi penjara tahanan politik dan tahanan dewasa
4. Tahun 1942 - 1945
  •   Dikuasai Jepang dan dipergunakan sebagai kamp militer
5. Tahun 1945            
  •  Markas besar TKR ( Tentara Keamanan Rakyat )
6. Tahun 1950             
  • Sebagai penjara dewasa dan barak militer
7. Tahun 1985             
  •  Sebagai penjara anak - anak dan barak militer
8. Tahun 1991             
  • Sebagai penjara kelas II B dan barak militer
9. Tahun 2003 - sekarang        
  • Lapas Kelas II A dan barak militer 

Selayang Pandang Benteng 

 

Ambarawa merupakan salah satu kota kecamatan yang ada di Kabupaten Semarang. Selain dikenal dengan kemacetannya, kota ini juga dikenal karena memiliki sejarah yang cukup signifikan di Jawa Tengah.
Pada tahun 1840an ketika VOC berkuasa di Jawa Tengah, Ambarawa merupakan titik sumbu strategis antara Semarang dan Surakarta. Pada awal abad 18, VOC membangun benteng - benteng di sepanjang jalur Semarang – Oenarang (sekarang Ungaran) – Salatiga – Surakarta (Solo). Rancangan ini dimaksudkan untuk pengembangan hubungan dengan Kerajaan Mataram. Kamp - kamp militer juga dibangun di kota - kota yang dilalui, tak terkecuali Ambarawa.
King Willem I
Pada masa kekuasaan Kolonel Hoorn, tahun 1827-1830, sempat ada barak militer dan penyimpanan logistik militer, dan pada tahun 1834 dibangunlah sebuah benteng modern di Ambarawa yang kemudian diberi nama Benteng Willem I yang pembangunannya berakhir pada tahun 1845.
Fort Willem I - 1927
Tidak banyak yang bisa digali tentang sejarah dari Benteng Willem I ini, dan beberapa sumber mengatakan bahwa benteng ini adalah barak militer KNIL yang terhubung ke Magelang/ Jogja dan Semarang via kereta api. 

Fort Willem I - 1947
Pada umumnya benteng dibangun dengan prinsip defensif dan kuat yang dimaksudkan untuk pertahanan dari serangan musuh. Sering dijumpai pula dibangun parit mengelilingi benteng untuk memaksimalkan pertahanan.
Namun Benteng Willem I ini ternyata memiliki desain yang berbeda. Dengan banyak jendela, pastinya benteng ini bukan di desain untuk pertahanan. Kemungkinan adalah untuk barak militer dan penyimpanan logistik militer. Di benteng ini juga tidak dilengkapi bangunan sebagai tameng. Dan tidak ada bekas - bekas lobang di puncak - puncak dinding seperti halnya pada benteng - benteng peninggalan Portugis yang dirancang untuk memasang meriam.
Karena keterbatasan informasi mengenai benteng ini, sementara ini yang saya ketahui adalah dari pembangunan 1853  sampai tahun 1927 digunakan sebagai barak militer KNIL.

Pelatihan parade tentara di Benteng Willem I
Saya sendiri juga telah mengunjungi benteng ini tempo lalu sekitar bulan juli 2015 bersama - sama dengan teman saya. Kami mengunjungi benteng ini menggunakan angkutan umum. Butuh biaya kurang lebih sekitar Rp. 50.000, - ( PP ) dari pusat kota Semarang, untuk berkunjung ke sana.

Lorong jalan alternatif masuk ke benteng
Kami memasuki area benteng lewat gerbang menuju benteng yang telah saya bahas di atas tadi. Setelah memasuki gerbang kita disuguhkan dengan pemandangan hamparan luas sawah yang membentang berada di sekitar benteng, kami terus melanjutkan perjalanan hingga kami sampai di lorong masuk benteng. Tidak ada pintu masuk atau tempat tiket masuk dibenteng, hal ini cukup membingungkan kami. Akhirnya kami bertanya dengan orang yang kebetulan lewat dilorong tersebut. Setelah cukup informasi dari orang tersebut akhirnya kami melanjutkan perjalanan kembali berkeliling benteng.

Hamparan luas Sawah sekitar benteng
Benteng Willem I ini terdiri dari beberapa gedung, ada satu area gedung yang khusus untuk para wisatawan, ada gedung yang dijadikan pemukiman penduduk, ada gedung yang dijadikan sebagai lapas, Gedung utama, dan gedung kedua yang terpisah dari gedung utama.

Gedung untuk para wisatawan
Tidak perlu khawatir jika anda tiba - tiba merasa lapar atau haus ketika berkeliling mengunjungi benteng, karena di area benteng juga terdapat warung kecil yang penjualnya adalah penduduk penghuni benteng tersebut.
Juga terdapat masjid disini, jadi Anda tidak perlu khawatir ketinggalan ibadah Anda, bagi yang beragama Islam.
Di area gedung utama ini merupakan gedung yang diperuntukkan para wisatawan, Anda dapat berfoto - foto, berkeling di gedung ini. oh iya sebelum berkeliling gedung, Anda disarankan izin kepada petugas yang berada di gedung dekat lapas.

Nah untuk gedung yang dijadikan pemukiman penduduk, jangan harap anda dapat berfoto disana.. hehehe kecuali anda yang bermental baja ya, soalnya para penduduk benteng tersebut mayoritas adalah para militer, tau sendiri kan militer, mereka garangnya seperti apa ? ;-). saya saja sempat dimarahi ibu Rt.nya sana ketika saya nekat memasuki area gedung ini untuk mengambil foto.

Area Gedung yang dijadikan pemukiman penduduk
Sangat disayangkan sekali, padahal pemandangan dan  nuansa benteng ini sangat terasa jika kita telah berada di gedung ini, kurang ramahnya penduduk penghuni gedung ini, membuat tidak banyak pengunjung yg berani naik ke gedung ini.
Tetapi Anda tidak perlu khawatir, Anda tetap bisa ke gedung ini kok, asal Anda berani :-)
Oh iya, gedung ini berada di lantai dua dari bangunan utama, setelah lorong masuk, belok kanan.

Gedung lantai 2
Oh iya, untuk menuju gedung lantai 2 Anda harus melewati tangga gedung terlebih dahulu. 
Tangga unik menuju Gedung  lantai 2
Sesampainya di lantai 2 Anda akan menemui rumah -rumah para penduduk yang berbentuk seperti asrama/barak. 

Selasar Benteng
Terdapat pula selasar benteng yang berada tepat di depan rumah - rumah penduduk lantai 2 tersebut. untuk menuju selasar benteng, Anda harus menyeberang melewati jembatan kayu.
Jembatan kayu Benteng Willem I
Di jembatan ini Anda juga dapat berfoto - foto, mengabadikan moment indah bersejarah bagi Anda. Berikut koleksi foto ketika saya berkunjung ke jembatan dan Gedung Lantai 2 Benteng Willem I.
Jembatan kayu unik Benteng Willem I
Memandang dari atas bangunan Benteng Willem I, membuat kita sejenak termenung akan betapa indahnya dan berharganya bangunan bersejarah peninggalan Belanda tersebut. Bangunan yang memiliki nilai sejarah dan seni arsitektur Eropa, yang patut dilestarikan dan di jaga sebagai bangunan cagar budaya.

Bersantai di Gedung Lantai 2 Benteng Willem 1
Rumput - rumput yang tumbuh menghijau, bangunan benteng yang ditumbuhi oleh lumut - lumut hijau juga nampak jelas dari atas gedung.

Melepas dahaga di atas gedung lantai 2 Benteng Willem I
Untuk gedung yang dijadikan lapas, Anda tidak dapat memasuki gedung tersebut, Anda hanya bisa berkeliling di sekitar luar gedung saja. Oh iya, di dekat gedung yang dijadikan lapas tersebut terdapat lonceng yang katanya berumur sekitar 200 tahun.
Lonceng yang berumur sekitar 200 tahun
Disamping lonceng tersebut merupakan tempat izin jika mau berkeliling area benteng. Selain lonceng terdapat pula menara air yang katanya berumur lebih dari 2 abad, letaknya di depan pintu masuk lapas.
 
Menara air yang katanya berumur lebih dari 2 abad
Ketika telah puas berkeliling benteng Anda bisa melanjutkan perjalanan pulang ke tempat asal Anda, perjalanan pulang dari benteng, Anda dapat melalui lorong pintu keluar, melewati lapas, dan rumah - rumah para tentara militer.

Suasana di dalam lapas
Jika Anda beruntung Anda dapat menyaksikan secara langsung kegiatan para tentara disana.

Suasana di dalam lapas
Di dekat lapas terdapat pula bangunan gedung yang tidak terpakai, karena bangunan gedung tersebut telah usang, mungkin bangunan ini adalah bangunan benteng yang rusak karena gempa bumi, sesuai penjelasan mengenai riwayat benteng yang telah saya jelaskan di bagian atas tadi.
Bangunan gedung belakang yang tidak terpakai

Oh iya, tidak jauh dari area benteng ini, terdapat monumen patung Jenderal Soedirman, patung indah yang berdiri kokoh dan tegak, membuat Anda semakin mengenang sejarah bangsa, menambah rasa nasionalisme Anda sebagai bangsa Indonesia.

Monumen Patung Jenderal Soedirman
Anda juga dapat menikmati kuliner khas Ungaran, Ambarawa, kabupaten Semarang. Kebetulan waktu itu saya sedang berkunjung kesana, saya menikmati kuliner bakso dan mie ayam khas Ungaran. Bakso dan mie ayam ini cocok untuk Anda coba ketita Anda sedang berkunjung ke sana.
Harga bakso dan mie ayam tersebut rekatif murah kok, masih terjangkau, apalagi bagi saya yang masih kalangan mahasiswa.

Sekian mengenai benteng Willem I, Selamat berkunjung, tetaplah menjaga sejarah dan melestarikan bangunan sejarah bangsa :-) . Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah bangsanya sendiri, Salam wisata :-)



BROWN CANYON
Jika diluar negeri tepatnya di Amerika ada Grand Canyon, di indonesia juga terdapat sebuah tempat yang menyerupai Grand Canyon. Tempat tersebut yaitu Brown Canyon. Brown Canyon mulai terkenal di kalangan masyarakat Semarang sejak tahun 2014. Brown Canyon sendiri sebenarnya adalah area penambangan.Tempat ini tadinya merupakan sebuah perbukitan yang sudah lebih dari 10 tahun dilakukan kegiatan pengerukan tanah urug, penggalian padas dan pasir. Jadi, tempat tersebut merupakan tempat sebagai proyek galian C. Karena tadinya setiap hari dalam sekian tahun dilakukan pengerukan dan pengambilan material, maka terbentuklah tekstur tebing yang unik yang mirip dengan “GRAND CANYON”.

Tebing-tebing terbentuk karena tidak semua bukit menjadi area proyek galian, sehingga di perbatasannya terbentuk tebing-tebing seperti saat ini. Menurut informasi dari penduduk sekitar, bagian yang membentuk tebing-tebing itu sangatlah keras, dan perlu peralatan mesin keruk yang canggih untuk bisa mengeruknya.
 
Tebing Brown Canyon
 

Sebenarnya sebutan nama BROWN CANYON di Semarang ini adalah sebutan populer bagi para pengunjung lokasi ini. Kalau kita bertanya kepada kebanyakan penduduk sekitar, banyak dari mereka yang kurang familiar dengan sebutan itu, mereka lebih tahu dengan sebutan “Padas Keruk” (bekas bukit yang dikeruk, yang menyisakan tanah padas).

Jadi nama BROWN CANYON mungkin artinya tebing-tebing seperti di Grand Canyon yang berwarna coklat padas. Nama BROWN CANYON menjadi populer, mana kala pengunjung banyak yang mengunggah hasil foto-foto mereka di akun sosial media.
 
BROWN CANYON terletak di daerah Rowosari, Meteseh, Tembalang, Semarang, tempat yang lumayan jauh dari pusat keramaian kota Semarang.
 
Tebing Coklat Padas Brown Canyon
 
Brown Canyon sangat terkenal di kalangan pecinta Fotografi, karena memang tempat ini menawarkan Obyek Fotografi yang sangat unik, indah dan menawan, tidak heran banyak para photografer yang berdatangan ke tempat ini. Selain sebagai media seni fotografi, tempat ini juga dijadikan tempat untuk bersepeda "Gowes ".

Gowes di Brown Canyon
Area Brown Canyon yang sangat luas membuat puas para pecinta Gowes menjajakan sepedanya berkeliling area Brown Canyon. Tempatnya yang indah dengan tebing - tebing menjulang tegak berdiri layaknya Grand Canyon menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Anda dapat berfoto - foto ria, mengabadikan moment indah tersebut disini.
Brown Canyon memang belum menjadi tempat wisata resmi di kabupaten Semarang, tempat ini masih baru, sehingga perlu di eksplor lebih lanjut agar tempat ini dapat di resmikan menjadi sebuah tempat wisata baru.

Area Lapang Gowes di Brown Canyon
 
Berikut Rute menuju lokasi BROWN CANYON Semarang. 
 
- Dari arah timur (Purwodadi), setelah melewati bekas pasar Mranggen, ada perempatan, ambil arah ke kiri (Jalan Raya Batur Sari) lurus terus ikuti jalan, sampai terakhir masuk desa Dongko dan akan tiba di lokasi.


- Dari arah Simpang Lima, menuju ke Pedurungan, setelah sampai di pertigaan Polres Semarang Timur bisa belok kanan melewati jalan Fatmawati menuju RSUD Kota Semarang (Ketileng), kemudian mengambil arah kiri (arah perum Klipang) dan menuju lokasi Klipang Golf. Setelah sampai Klipang Golf, lanjutkan dengan melewati jembatan besi, setelah itu akan ada pertigaan ke arah selatan (belok kanan). Lurus saja kurang lebih 2 KM Anda akan melihat keindahan Brown Canyon Semarang.
 
Excotisme Senja Brown Canyon
 - Juga bisa, dari arah Simpang Lima, menuju ke Pedurungan, pertigaan Polres Semarang Timur lurus terus ke arah Mranggen atau arah Purwodadi, ada pertigaan belok kanan menuju ke Stasiun TVRI Jawa Tengah, Pucang Gading. Jalan menuju Stasiun TVRI menanjak lalu belok kiri ikuti jalan perumahan dan akan ketemu jalan Raya Batur Sari belok ke kanan, lurus dan sampai lokasi.
 

- Rute Brown Canyon dari arah Solo, Yogya dan Semarang atas bisa melewati Banyumanik, Tembalang, UNDIP dan kemudian menuruni Sigar Bencah sampai perempatan Pasar Meteseh langsung ambil jalan lurus.

Salah satu hasil seni Fotografi di Brown Canyon
 
Persiapan Menuju BROWN CANYON

- Waktu yang tepat untuk berkunjung ke Brown Canyon, Sebaiknya pagi atau sore hari, karena selain pemandangan bagus, kalau siang hari panas sekali karena tidak ada pohon dan debu debu beterbangan. Karena tempat ini merupakan tempat panambangan bahan material dan masih aktif maka datanglah pada waktu diluar jam kerja, jika terpaksa harus datang disaat jam kerja maka jangan lupa persiapkan masker atau slayer sebagai penutup mulut dan kacamata. 


- Karena kondisi jalan pedesaan yang cukup berdebu dan bergelombang maka gunakanlah sepeda motor yang fleksibel, mobil offroad, mobil standar asal tidak mobil sport seperti “Ferrari” atau jika menyukai tantangan Anda bisa menggunakan “Motor Trail”, dan “Sepeda Gunung”. 
Pemandangan Brown Canyon
- Untuk fasilitas seperti toilet, tempat ibadah, dan lain-lain juga tidak akan ada. Untuk melengkapi akomodasi dan kebutuhan tersebut, lokasi ini lumayan dekat dengan desa, jadi bisa bertandang ke rumah warga atau ke masjid/mushola.

- Selalu berhati-hati, karena jalan berpasir, banyak tanjakan dan turunan curam dengan samping kanan jurang bekas galian. 


- Jangan terlalu dekat atau berada di bawah tebing, untuk menghindari bahaya reruntuhan.